Delapan Metode Pembelajaran: Kisah dan Cerita
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary
Delapan Metode Pembelajaran: Kisah dan Cerita merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mencetak Generasi Rabbani. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 11 Dzulqa’dah 1442 H / 22 Juni 2021 M.
Kajian Islam Ilmiah Tentang Delapan Metode Pembelajaran: Kisah dan Cerita
Salah satu di antara metode pembelajaran yang ini juga digunakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mendidik manusia adalah melalui metode kisah dan cerita. Tentunya kita dapati di dalam Al-Qur’an banyak sekali kisah-kisah orang-orang shalih terdahulu, kisah-kisah para Nabi dan Rasul, itu semua adalah salah satu cara Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memberikan pelajaran kepada kita semua.
Mau tidak mau kita harus memiliki kecakapan dan kemampuan untuk bercerita di depan anak. Karena salah satu pelajaran yang mudah dicerna oleh anak adalah melalui cerita dan kisah-kisah yang menarik hati dan perhatiannya. Anak-anak akan mudah merekam dan memahami pesan yang kita sampaikan melalui cerita. Tentunya tidak sembarang cerita, kita harus menyeleksi kisah-kisah yang kita sampaikan kepada anak.
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita satu bahan di dalam Al-Qur’an yang bisa kita kisahkan kepada anak-anak. Kisah-kisah nyata dan benar itu sangat besar pengaruhnya terhadap jiwa anak. Kisah itu memperkokoh ingatan dan kesadaran berpikirnya. Sebuah pelajaran akan lebih mudah dicerna dan dipahami apalagi oleh akal anak-anak apabila disampaikan dengan ilustrasi atau dalam bentuk cerita.
Kisah merupakan sarana pendidikan yang sangat efektif. Sebab melalui kisah itu kita dapat mempengaruhi perasaan anak, dia juga dapat menjadi satu imajinasi kepada hal-hal yang positif. Allah Subhanahu wa Ta’ala menggunakan metode ini dalam mendidik, mengajarkan dan mengarahkan hamba-hambaNya.
Di dalam Al-Qur’an Allah menyebutkan kisah-kisah yang sarat dengan ibrah. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan dalam surat hud ayat 120:
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ ۚ وَجَاءَكَ فِي هَٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan semua kisah para Rasul itu Kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad) agar dengan kisah itu Kami meneguhkan hatimu; dan didalamnya telah diberikan kepadamu segala kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Hud[11]: 120)
Itulah muatan kisah yang ada di dalam Al-Qur’an, pasti benar, pasti bermanfaat dan berisi peringatan. Ada sesuatu yang bisa kita petik dari kisah-kisah itu, bukan kisah yang sia-sia, bukan kisah yang batil, juga bukan kisah yang membawa kita pada keburukan.
Selain kisah para Nabi, ada juga kisah Ashabul Ukhdud, Ashabul Kahfi, antara Nabi Musa dan Khidir, kisah Maryam, ini semua mengandung ibrah yang sangat besar bagi kita.
Kisah-kisah yang kita ceritakan tidak harus diambil dari Al-Qur’an, walaupun itu yang terbaik. Namun bisa kita ambil kisah-kisah lain dengan kriteria berikut ini:
- Benar, hindari menceritakan kepada anak kisah-kita fiktif.
- Mengandung nasihat, ada ibrah dan mauidzah di dalamnya.
- Ada muatan peringatan, membawa dia kepada ketaatan, membuat dia takut melakukan satu larangan.
Bagaimana penjelasan selanjutnya? Mari download dan simak kajian yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Lihat juga: Cara Mendidik Anak dan Pentingnya Mencetak Generasi Rabbani
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50304-delapan-metode-pembelajaran-kisah-dan-cerita/